Kimia organik memainkan peran penting dalam produk pembersih rumah tangga yang kita gunakan setiap hari. Misalnya, sabun dan deterjen mengandung senyawa surfaktan yang mengurangi tegangan permukaan air, memungkinkan air untuk melarutkan minyak dan kotoran. Surfaktan ini adalah senyawa organik yang memiliki bagian hidrofilik (menyukai air) dan bagian hidrofobik (menjauh dari air), yang efektif dalam menghilangkan kotoran. Produk pembersih juga sering mengandung senyawa organik seperti alkohol, yang memiliki sifat antimikroba dan membantu membunuh kuman serta virus. Dengan demikian, kimia organik membuat proses pembersihan menjadi lebih efisien dan efektif dalam menjaga kebersihan rumah.
Kosmetik dan produk perawatan diri sehari-hari mengandung berbagai senyawa organik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan estetika dan kesehatan kulit. Misalnya, pelembap sering mengandung emolien seperti gliserin, yang adalah senyawa organik dengan kemampuan menahan kelembapan dan melembutkan kulit. Selain itu, bahan aktif dalam produk anti-penuaan atau anti-acne seperti retinoid (turunan vitamin A) atau asam salisilat juga merupakan senyawa organik. Kimia organik di balik produk ini memungkinkan formulasi yang efektif dan aman, mendukung kesehatan kulit dan penampilan yang lebih baik.
Kimia organik juga berperan besar dalam dunia makanan dan minuman. Senyawa organik seperti gula, asam organik, dan ester memberikan rasa dan aroma pada makanan dan minuman. Misalnya, asam asetat memberikan rasa asam pada cuka, sementara ester seperti etil asetat memberikan aroma buah pada permen dan minuman. Selain itu, senyawa organik seperti vitamin dan antioksidan, yang sering ditambahkan atau ditemukan secara alami dalam makanan, berkontribusi pada nilai gizi dan kesehatan. Kimia organik dalam produk makanan memastikan bahwa kita tidak hanya mendapatkan rasa yang enak tetapi juga manfaat kesehatan.
Obat-obatan yang kita gunakan untuk mengatasi berbagai kondisi medis adalah hasil dari kemajuan kimia organik. Senyawa organik seperti aspirin, yang merupakan asam asetilsalisilat, bekerja sebagai analgesik untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Selain itu, antibiotik seperti penisilin, yang terbuat dari senyawa organik kompleks, berfungsi melawan infeksi bakteri. Kimia organik memungkinkan pengembangan obat-obatan yang targetnya spesifik, memberikan terapi yang efektif untuk berbagai penyakit dan kondisi medis. Tanpa kimia organik, pengembangan obat dan terapi modern yang kita andalkan untuk kesehatan dan kesejahteraan akan sangat terbatas.