Pendahuluan
Asam mefenamat adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Kelarutan asam mefenamat dalam air sangat rendah, yang dapat memengaruhi bioavailabilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi profil kelarutan asam mefenamat dalam sistem solven campuran etanol-air dengan berbagai rasio serta menghubungkannya dengan konstanta dielektrik sistem solven. Pengetahuan ini penting untuk meningkatkan formulasi farmasi berbasis asam mefenamat.
Metode Penelitian
- Bahan dan Reagen
- Asam mefenamat standar farmasi.
- Etanol (pro analysis).
- Air suling sebagai pelarut.
- Persiapan Sistem Solven
- Sistem solven campuran etanol-air disiapkan dengan rasio 100:0, 80:20, 60:40, 40:60, 20:80, dan 0:100 (v/v).
- Konstanta dielektrik dihitung berdasarkan nilai konstanta dielektrik masing-masing pelarut.
- Uji Kelarutan
- Kelarutan ditentukan dengan metode saturasi. Larutan diinkubasi pada suhu kamar (25°C) selama 24 jam dengan pengadukan konstan.
- Larutan disaring dan konsentrasi asam mefenamat diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 283 nm.
- Analisis Data
- Data kelarutan diplot terhadap konstanta dielektrik sistem solven untuk mengevaluasi hubungan linearitas.
Hasil Penelitian Farmasi
- Kelarutan dalam Sistem Solven
- Kelarutan asam mefenamat meningkat seiring dengan peningkatan proporsi etanol dalam sistem solven.
- Kelarutan tertinggi tercatat pada sistem solven dengan rasio etanol-air 100:0, mencapai 1,28 mg/mL.
- Hubungan dengan Konstanta Dielektrik
- Penurunan konstanta dielektrik sistem solven dari 80 (air murni) ke 24,3 (etanol murni) menunjukkan korelasi negatif dengan kelarutan asam mefenamat.
- Hubungan ini menghasilkan koefisien determinasi r2=0,985r^2 = 0,985r2=0,985, menunjukkan bahwa konstanta dielektrik berperan signifikan dalam memengaruhi kelarutan.
Diskusi
Kelarutan asam mefenamat dipengaruhi oleh polaritas sistem solven. Sistem dengan konstanta dielektrik rendah (etanol tinggi) meningkatkan kelarutan asam mefenamat karena sifat lipofilik molekul tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan etanol sebagai kosolven dalam formulasi cair dapat meningkatkan kelarutan obat. Namun, penggunaan etanol dalam formulasi harus mempertimbangkan keamanan dan stabilitas produk farmasi.
Implikasi Farmasi
- Peningkatan Bioavailabilitas
Pengetahuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan formulasi farmasi yang meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas asam mefenamat. - Formulasi Cair
Sistem etanol-air dapat digunakan sebagai media pelarut dalam sediaan injeksi atau suspensi cair.
Interaksi Obat
Penggunaan etanol dalam formulasi farmasi memerlukan perhatian terhadap interaksi potensial dengan bahan aktif lain. Sifat pelarut yang dapat memodifikasi struktur atau aktivitas kimia asam mefenamat harus dievaluasi secara mendalam.
Pengaruh Kesehatan
Etanol sebagai kosolven harus digunakan dengan hati-hati karena potensi toksisitas, terutama pada pasien pediatrik, lansia, atau individu dengan riwayat penyakit hati. Formulasi berbasis etanol-air juga perlu disesuaikan untuk pasien dengan sensitivitas terhadap alkohol.
Kesimpulan
Kelarutan asam mefenamat meningkat secara signifikan dengan penurunan konstanta dielektrik sistem solven etanol-air. Rasio etanol-air yang optimal untuk kelarutan maksimum adalah 100:0, namun pertimbangan formulasi farmasi dan keamanan pengguna harus diperhatikan. Studi ini menyediakan data penting untuk pengembangan formulasi farmasi berbasis asam mefenamat yang lebih efisien.